Minggu, 17 Oktober 2010

putus asa Q

q kini kecewa.... pgen bljr mengajar tp knp berita ini yang aku dapatkan....
kecewa iya aq kecewa
jika aku tau seperti ini jadinya.........
ya allah moga cepat selesai penderitaan ini

Rabu, 13 Oktober 2010

tulisankuwgh

Di usia dini kebanyakan anak SD senang dengan yang namanya “bermain”. tapi kebanyakan juga banyak orang tua yang tidak mengontrol putra-putrinya saat bermain. Apalagi di dunia yang sekarang serba teknologi sudah canggih dan anak-anak sudah mulai mengerti tentang teknolgi. Teknologi disini seperti dunia internet atau biasa kita sebut dengan dunia maya. Setelah saya pelajari dan selama saya menjaga warnet yang pada saat itu hampir terkenal 85% anak SD mengetahui tentang dunia internet sedangkan yang 15% nya ini tidak mengerti apa². Seorang anak yang seharusnya belajar malah bermain internet apalagi yang dibuka itu adalah kebanyakan situs-situs yang merusak jiwa mereka. Sungguh malangnya nasib mereka. Situs yang tak seharusnya mereka tahu jadi tau dan semakin akan ketagihan. Ah situs yang berbahaya bagi masa depan bangsa ini.

Aku juga sering memarahi anak SD/anak kecil yang melihat situs tak seharusnya mereka lihat sewaktu aku kerja sebagai operator warnet. Pernah suatu hari aku bilang ke guru² mereka emang awalnya tak ada respon dari guru mereka dan guru tersebut itu kebetulan kebanyakan tetangga ku soalnya rata² tetangga ku disini seorang guru. Secara tak sengaja kemarin aku minta ajarin cara membuat RPP (rancangan pelaksanaan pembelajaran) dan dan tematik juga. Di sela² obrolan ku dengan temanku dia bercerita tentang keadaan suasana sekolah yang dia tempati mengajar. Wahhh sungguh mengejutkan hatiku apa yang di ceritakannya padaku. Ceritanya begitu menggelitik perutku, sungguh hebat dan luar biasa.

Semenjak aku keluar dari warnet dan berhenti tak bekerja lagi disana, aku tak tahu apa yang terjadi yang jelas semua temen2ku pada nyariin ku. Tapi aku sekarang membuka tempat komputeran sendiri. Wahhhh aku seakan membuka les privat di rumah. Disini aku disediakan 2 komputer sama orang tuaku tuk mengajari tetangga. Disini aku mempunyai banyak wawasan dan pengetahuan. Saling berbagi sama yang baru mengerti dan bisa betapa indahnya. Seakan ku selalu senang tak ada sedihnya.

Senin, 11 Oktober 2010

PKM

ini adalah mata kuliah yang buatku dag dig dug dan tak bs tdr. sungguh mata kuliah yang buatku takut, bukan karna dosennya, pelajaran tiap modulx tapi di karenakan aku yanng tak sukwan.
dulu aq enak bget menikmati sebuah kerjaan di warnet. pulang dengan rasa senang dan puas telah mengajari orang², anak kecil, bahkan bapak atau ibu yang tak bisa aku ajari. disana lah ada sebuah rasa senang, bangga, puas dan aku bisa tersenyum sendiri tanpa sebab eah kayak orang gila gitu. aq senang banget karna sebelumnya aku gak nah merasakan hal seperti itu sebelumnya. tapi kedamaian itu hanya ku rasakan sementara karena pulang dari warnet aq mendapatkan kabar dan tawaran oleh orang tuaq. aku......... di tawarin kuliah di fakultas PGSD. aq disini ragu mau iya atau gak. karena ini semua dadakan. setelah aku tanya siapa yang sebenarnya menawari kuliah itu ternyata mamaq beliau juga bilang kalau aku mau kuliah juga akan di carikan sukwanan tapi setelah aq kuliah dan berjalan 3 semester sekarang ku juga belum mendapatkan sukawanan itu yang di janjikan. setiap kali q tanya selalu jawabannya di setiap sekolah SD sekarang sudah penuh sukwanan. aku tak menyangka kalau seperti ini jadinya. ku berfikir aku salah jalan seharusnya q ngajar dulu baru sampai 1 tahun aq kuliah. akhhh ini membuat kepikiranku tak tenang. rasa takut, tak bisa, hingga gugup setiap kali ketemu mamaq pun aq selalu ada rasa itu. bersalah iyah aq merasa bersalah sekali pada orang tuaku yang sudah membiayai kuliahq mereka habis banyak mengeluarkan biaya. apalagi tiap semester di kampus ku hampir 2j beruntung di kampusku mengadakan bea siswa iya walaupun tak seberapa jumlahnya tapi setidaknya itu membantu meringankan beban orang tuaku.
aku berharap mama bisa mengerti aku sekarang. betapa butuhnya aku mengajar. iyah mengajar bukan hanya sekedar mengajar anak kecil tapi belajar bagaimana mendidik anak kecil. tugas yang ku rasakan tiap semester begitu berat & itu di karenakan ada sebuah kekurangan yang lum ada untukku.
aku....... bersyukur jika suatu saat aq bisa mengajar ntah itu dari pelosok desa atau pun kota. tapi yang jelas aq berharap akan dapatkan tempat mengajar di desa karena anak desa begitu lugu dan sopan n mereka lum tahu tentang komunikasi yang sebenarnya. tapi di manapun aq kelak mengajar aku khan belajar lebih mengrti mereka.